cupang CrownTail |
Dilansir Malang Terkini dari berbagai sumber, sekitar tahun 1995-1996, sebelum cupang serit maupun halfmoon dibudidayakan. Ahmad Yusuf memiliki ide untuk membuat cupang yang memiliki ekor yang lebar.
Ahmad Yusuf mengaku bahwa saat itu ia membeli indukan cupang dari Bangkok, Thailand sayangnya hanya tersedia indukan jantan, akhirnya Yusuf memutuskan untuk menggunakan cupang betina local dengan jenis Feathertail (ekor lilin).
Pada tahun 1996 di Atrium terdapat kontes ikan cupang, disana Yusuf mengaku mendapatkan inspirasi dari melihat jenis ikan yang bagus nan unik.
Setelah mengawinkan beberapa kali, pada awal tahun 1997 bulu jarum pada ikan muncul namun dengan bentuk yang tidak beraturan.
Baca Juga : Cara Membedakan Ikan Cupang Jantan Dan Betina, serta Cara Budidayanya
Yusuf tidak menyerah begitu saja, di pertengahan tahun 1997 ia memiliki ide untuk mengawinkan anakan dari kawin silang sebelumnya dan berhasil.
Di Tahun 1998 ekor serit yang diharapkan Yusuf mulai muncul dan semakin panjang dan rapi. Pada tahun itu juga Yusuf memberanikan diri untuk ikut kontes.
Pada tahun 1998 Yusuf membawa ikannya dan mencari ikan dengan bentuk yang sama ke daerah Slipi, Palmerah, Jakarta Barat. Namun setelah jauh berkeliling Yusuf tidak menemui bentuk ikan yang sama.
Esoknya salah satu kenalan Yusuf datang menemuinya bertanya terkait ikannya. Temannya pun membeli dan mengembangbiakan ikan tersebut di rumahnya.
Setelah temannya sukses mengembangbiakkan jenis ikan ini, tetangga temannya tersebut juga turut kerumah Yusuf untuk membeli indukan betina.
Namun Yusuf tidak berniat menjualnya dan memutuskan memasang harga tinggi untuk 1 ekor betina, yaitu Rp75.000/ekor. Harga segitu terbilang cukup mahal untuk tahun 1998.
Sayangnya orang yang datang ke rumahnya sudah berniat bersungguh-sungguh dan membawa cukup uang. Akhirnya Yusuf membolehkan mereka membeli ikannya.
No comments:
Post a Comment